Jumat, 31 Desember 2010

PERILAKU TERHADAP TEMAN SEBAYA


Indahnya dunia bila ada seseorang yang ada disamping kita dalam suka maupun duka, seorang yang lebih tahu tentang kita dari pada diri kita siapakah ia..?? jawabannya adalah Teman Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertakwalah kamu kepada Allah .(5:2).
Seorang teman bukannya ada secara tiba-tiba tapi mereka adalah anugerah yang diberikan Allah untuk kita jaga, lindungi, hormati dan muliakan sebagai titipan, teman terkadang menjadi tempat untuk berbagi suka maupun duka maka tak salah dan tak berlebihan jika kita perlakukan teman dengan baik pula,”…berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagai mana Allah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. sesungguhnya  Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(28:77)

Sebagai seorang teman hendaklah ada upaya saling melengkapi inggat dan mengingatkan.“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat dekatmu,(22:214). tekadang kita menggangap teman tidak jauh beda dengan saudara bahkan lebih dekat, tentunya dengan saling memberi peringatan jika ada kekeliruan dalam bertindak .sebagai teman yang baik tentunya saling memberi peringatan  dalam urusan agama maupun yang lainnya.
Kita menjadikan seseorang itu menjadi teman tak kalah ada kesaman pola pikir maupun kebiasaan-kebiasaan, padahal pandangan semacam ini kadang kalah keliru, kenapa.?? terkadang ada kalanya kita memilih teman itu dengan tujuan agar dapat kita manfaatin demi kepentingan pribadi. Seharusnya sebagai seorang teman tak semestinya berbuat demikian, apalah artinya sebuah pertemanan jika dilandasi dengan sifat saling menipu. Dicari jika butuh dianggap ada jika perlu. Tidak ada batasan ketika kita memiliki teman yang beranekaragam dimana sifat dan kebiasaan yang berbeda  akan menjadikan wawasan kita akan bertambah, maka seni berkomunikasi antar pribadi yang berlainan. Sikap serta tingkah laku kita kepada teman tentulah harus didasari dengan keimanan, pertemanan sebagai mana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dimana beliau dalam pergaulan sehari-hari dengan sahabat / kawan-kawannya selalu didasari dengan keimanan ”YA Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.(7:46-47).
Teman sebaya sering diartikan sebagai teman yang memiliki usia sama atau paling tidak jarak antara keduanya tidak terlampau jauh, dengan usia yang tak terlampau jauh membuat kita merasa nyaman, beda sekali jika kita punya teman yang usianya jauh melampui diri kita mungkin usianya sama denggan Ayah atau Kakak kita akan terdengar janggal atau sebaliknya bila kita memiliki teman usianya jauh di bawah, itu bisa-bisa membuat kita tidak bisa berpikir dewasa sebagaimana usia kita pada umumnya.
Selama berteman hendaklah ada sikap saling (bermanfaat) maksudnya; saling berguna, Adanya sikap saling menyebabkan pertemanan menjadi lekat dan erat, ”sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain”.(HR.Qudhy dari jabir). Walaupun kita tidak menampak-nampakkan sebuah kebaikan kita di depannya mungkin dengan alasan tertentu namun jangan lupa sempatkan untuk doakan teman sebagai bentuk kepedulian terhadapnya. Dalam pergaulan terhadap teman sebaya kadang kala kita menggunakan sebuah sapaan untuk mengakui keberadaanya seperti hai..bro, hai say, atau panggilan sayang yang lain dimana sebutan itu  hanya dia yang tahu, mungkin juga sebutan nama uniknya sebagai pembeda dengan teman yang mungkin terkadang punya nama yang sama antara yang satu dengan teman yang lain, namun yang terbaik dari setiap perjumpaan adalah dengan mengucapkan salam Rasululah Saw bersabdah,”Ada lima perkara wajib bagi seorang muslim terhadap saudaranya..”dan di antaranya,”Menjawab salam.”(Mutafaq ‘alaih).

Dalam pertemanan ada kalanya muncul sifat-sifat yang berbeda, disebabkan konflik salah paham atau perbedan pola pikir antar teman maka sebagai teman alagkah baiknya bersifat saling pengertian. ”seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tanggannya.(HR.Muslim)  teman juga manusia ada kalanya mereka itu melakukan kesalahan tentunya ketika mereka melakukan sebuah kesalahan Ajarilah (orang lain), mudakanlah  jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.(HR.Ahmad).
Batasaan sebagai seorang muslim tentunya kita harus selektif memilih teman apakah ia dapat membawa perubahan menuju kebaikan atau malah sebaiknya. Apalagi ketika kita memiliki teman yang beda agama. ”sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (solihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.pembawa minyak mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya itu.sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap”.(Riwayat bukhari).
Kebiasan seorang teman terhadap teman lainya ada kalanya suka meniru-meniru dari dandanan,cara bicara maupun sifat-sifat buruk maupun baik “Bakar bin Abdullah Abu zaid’ Ketika beliau berkata ,”Hati-hatilah dari teman yang jelek..! karena sesunggunya tabiat manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri untuk meniru dengan yang lainnya.
     Bagaimana dengan teman seusia yang lawan jenis..?? tentunya ada batasan  antara pria dan wanita namun bukan berarti mereka tidak boleh saling mengenal karena ada perbedaan antara pria yang sering dianggap mahluk keras dan wanita di asumsikan mahluk lembut “ sesungguhnya Alloh memberi (keutamaan) kepada kelemahlembutan, yang tidak diberikannya kepada kekerasan dan tidak juga diberikanya-Nya kepada (sifat-sifat) yang lain.”(HR.Muslim dari Aisyah).
      
  Mungkin karena itulah kenapa perlakuan kita terhadap teman perempuan berbeda di mulai dari bicara ‘adab beretika ,maupun ketika bersama mau diakui atau tidak wanita memiliki hati yang perasa yang muda tersinggung waktu bicara dengan nada keras/tinggi yang biasa dilakukan kaum pria sering disalah artikan,maka kita hormati wanita dengan perbedaanya muliakan dia jadikan pertemanan terhadapnya adalah pertemanan karena Alloh . Siapa yang lebih tau tentang kita jika bukan teman kita teman itu ibarat cermin dia memantulkan apa yang ada di depanya dia bisa menyerupai kita tapi kita tak perlu menyerupainya kita jadikan pertemanan yang abadi di dunia maupun aqirat, sebagai mana pertemanan Rasululah Saw dengan para sahabat-sahabatnya. …….”Amin.         (troy_company@yahoo.com)

0 komentar: